Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

MEKANISME REAKSI ADISI PADA ALDEHID DAN KETON

Gambar
Pola 2 langkah dalam mekanisme reaksi adisi pada aldehid dan keton : 1.  Adisi (penambahan) nukleofil pada aldehid dan keton. 2. Protonasi oksigen bermuatan negative dengan suatu asam. Saya akan menampilkan suatu reaksi, dimana ada ikatan yang terbentuk dan ikatan yang terputus: Ini merupakan aldehida tetapi berlaku juga untuk keton. Reaksi diatas mengalami mekanisme berikut : a.        Pada tahap penambahan nukleofil pada karbon karbonil elektrofilik. Ini membentuk ikatan C-Nu dan memcahkan (memutuskan) ikatan C-O (π), dari reaksi tersebut menghasilkan okksigen yang bermuatan negative. b.       Pada tahap protonasi (penambahan asam) menghasilkan pembentukan ikatan O-H. Pada umumnya reaksi ini terjadi setelah reaksi dengan nukleofil selesai. Dan jika asam akan menghancurkan nukleofil terkadang dengan cara yang keras. Mekanisme umum reaksi ini terjadi pada tahap pertama yaitu penambahan nukleofil dan tahap kedua reaksi protonasi yang menghasilkan alkoksida.

MEKANISME REAKSI BERSAING SN2 DAN E2

Gambar
Mekanisme Reaksi Bersaing SN2 dan E2 Dalam Reaksi E2, basa mengabstraksi proton dari pusat β-karbon dari molekul substrat sementara, secara bersamaan, gugus yang meninggalkan pada posisi diputuskan. Reaksi eliminasi pada prinsipnya langsung beralih ke persaingan dengan reaksi substitusi nukleofilik bimolekular (SN2). Reaksi S N 2 dan E2 berlangsung sama, bereaksi pada pelarut polar dan basa sangat kuat sehingga reaksi yang terjadi yaitu SN2 dan E2 sering berkompetisi atau bersaing dalam reaksi ini, maka dari itu reaksi ini disebut reaksi bersaing. Dalam keadaan kurang basa reaksi SN2 lebih mendominasi daripada reaksi E2 . Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi basa yang digunakan semakin mudah reaksi E2 terjadi.   Dalam berlangsungnya reaksi bersaing, reaksi bersaing SN2 dan E2 dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : a.        Reaksi ini berlangsung pada substrat alkil halide primer, maka dari itu dihasilkan produk substitusi yang

Mekanisme Reaksi Bersaing SN1 dan E1

Gambar
Mekanisme Reaksi Bersaing SN1 dan E1 Reaksi SN1 terjadi dalam dua tahap dan mengikutsertakan zat antara karbokation. Reaksi E1 juga mengalami hal yang sama layaknya reaksi SN1, dimana reaksinya berjalan 2 tahap. Reaksi bersaing ini terjadi jika alcohol tidak menjalani reaksi eleminasi hingga gugus OH diubah menjadi gugus pergi yang lebih baik. Dapat dilihat reaksi diatas, dimana reaksi eleminasi tidak berjalan dengan sendirinya. Gugus alcohol disebelah kanan membentuk produk berupa alkena, dimana basa yang digunakan ialah basa kuat. Kita membentuk ikatan C-C dimana ikatan tersebut membentuk ikatan phi dan disini kita memutuskan ikatan C-OH dan C-H. Dan reaksi diatas tidak mungkin terjadi apabila kita kita tidak menggunakan gugus OH sebagai gugus pergi, apabila kita menggunakan basa kuat sebagai gugus pergi, reaksi eleminasi E1 tidak mungkin terjadi, ini mengakibatkan terjadinya reaksi eleminasi E2. Dan kapan reaksi bersaing terjadi?? Pada reaksi SN1 tahapnya me
Gambar
Reaksi Eleminasi E1 Pada reaksi eleminasi karbokation harus bereaksi dengan nukleofil agar membentuk produk yang stabil. Karbokation memberikan satu proton ke basa agar dapat berlangsungnya reaksi eleminasi.  Dalam reaksi eleminasi E1 salah satu ikatan yang terbentuk dan ada ikatan yang terputus. Reaksi eleminasi ini membentuk ikatan C – C dan memutus ikatan kelompok C – H dan C yang lain meninggalkan gugus Br.  Laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi substrat, yang artinya meningkatkan konsentrasi basa tidak berpengaruh pada laju reaksi ini dengan kata lain meningkatkan konsentrasi alkil halida dapat meningkatkan laju reaksi. Grafik tersebut merupakan perbandingan bahwa konsentrasi basa sama sekali tidak berpengaruh dalam penentuan laju reaksi (gambar kanan). Kembali ke gambar sebelumnya (gambar kiri) dapat dilihat konsentrasi alkil halide lah yang berpengaruh dalam reaksi ini, laju reaksi meningkat. Karena suatu reaksi E1 berlangsung lewat