MEKANISME REAKSI ADISI PADA ALDEHID DAN KETON
Pola 2 langkah dalam mekanisme reaksi adisi pada
aldehid dan keton :
1. Adisi
(penambahan) nukleofil pada aldehid dan keton.
2. Protonasi
oksigen bermuatan negative dengan suatu asam.
Saya akan menampilkan suatu reaksi, dimana ada
ikatan yang terbentuk dan ikatan yang terputus:
Ini merupakan aldehida tetapi berlaku juga untuk
keton. Reaksi diatas mengalami mekanisme berikut :
a. Pada
tahap penambahan nukleofil pada karbon karbonil elektrofilik. Ini membentuk
ikatan C-Nu dan memcahkan (memutuskan) ikatan C-O (π), dari reaksi tersebut
menghasilkan okksigen yang bermuatan negative.
b. Pada
tahap protonasi (penambahan asam) menghasilkan pembentukan ikatan O-H. Pada
umumnya reaksi ini terjadi setelah reaksi dengan nukleofil selesai. Dan jika
asam akan menghancurkan nukleofil terkadang dengan cara yang keras.
Mekanisme umum reaksi ini terjadi pada tahap pertama
yaitu penambahan nukleofil dan tahap kedua reaksi protonasi yang menghasilkan
alkoksida.
Reaksi
Grignard adalah penambahan senyawa organomagnesium ke
spesies karbonil. Karbon secara signifikan lebih elektronegatif (2,5) daripada
magnesium, sehingga muatan negatif parsialnya adalah karbon. Dalam contoh ini
menggunakan R-MgBr, meskipun halida lain (Cl, I) juga berfungsi. Juga, pada
langkah pemeriksaan asam menunjukkan anion untuk H3O + yang umumnya tidak
diperlukan, tapi untuk menyeimbangkan muatan sehingga kita dapat melihat semua
produk sampingan. Pereaksi Grignard, misalnya RMgX (alkil magnesium
halida), dapat mengadisi pada aldehida, dan bila hasil adisi tersebut
dihidrolisis, menghasilkan alkohol. Bila digunakan formaldehida diperoleh alkohol
primer dan bila digunakan aldehida lainnya dihasilkan alkohol sekunder.
Berikut adalah reaksi Grignard dengan penambahan
reagen Grignard ke aldehid
Mekanisme
Penambahan Reagen Organolithium Untuk Aldehida
Mekansime
Reduksi Aldehida dan Keton dengan Sodium Borohydride
Dalam anion borohidrida
(BH4–), penting untuk diingat bahwa hidrogen memiliki elektronegativitas yang
lebih tinggi (2,2) daripada boron (2,0). Ini berarti bahwa meskipun boron
memiliki muatan "formal" negatif, muatan parsialnya adalah hidrogen.
Oleh karena itu, hidrogenlah yang bertindak sebagai nukleofil [secara teknis,
"hidrida" (H–)]. Pola mekanismenya sama penambahan karbonil, diikuti
dengan protonasi oksigen.
Dalam praktiknya, reduksi dengan NaBH4 sering
dijalankan pada suhu rendah dengan metanol sebagai pelarut, dengan langkah kerja
selanjutnya adalah penambahan asam ringan seperti NH4Cl untuk memastikan
protonasi penuh alkoksida.
Mekanisme
Reduksi Aldehida dan Keton Dengan LiAlH4
Semua yang dijelaskan di atas sehubungan dengan
NaBH4 berlaku untuk LiAlH4 yang juga merupakan sumber nukleofilik hidrida. NaBH4 dan LiAlH4 sama-sama efektif dalam melakukan reduski
aldehida atau keton menjadi alkohol. Dalam praktiknya, LiAlH4 adalah reduktor
yang jauh lebih kuat yang juga akan mengurangi ester dan asam karboksilat
menjadi alkohol. NaBH4 tidak akan.
Mekansime
Reaksi Adisi Ion Sianida Untuk Aldehida Dan Keton
Penambahan ion sianida (CN -) ke aldehida dan keton
akan menghasilkan sianohidrin. Ini juga mengikuti urutan dua
langkah penambahan-protonasi, meskipun dalam praktiknya reaksi dapat dijalankan
dengan adanya sumber proton seperti H2O, tidak seperti Grignards dan beberapa hidrida,
ion sianida hanya bereaksi pada basa lemah dan tidak akan dihancurkan secara permanen oleh
protonasi.
Mekanisme Reaksi Adisi Alkoksida Untuk Aldehida Dan Keton Untuk Membentuk Hemiacetal
Permasalahan :
1. Pada
mekanisme reaksi adisi ion sianida, hal yang harus diperhatikan yaitu dengan
menjaga kestabilan pH, karena ion sianida hanya bereaksi pada kondisi basa
lemah. Apa yang terjadi apabila kita gunakan pH kurang dari itu atau bisa kita
katakan pada kondisi asam/asam kuat?
2. Pada
reduksi suatu aldehid menghasilkan alcohol primer. Salah satu mekanisme reaksi
yang dipaparkan yaitu reduksi aldehid Sodium Borohydride (NaBH4) sebagai
katalis, reaksi ini dijalankan pada keadaan suhu. Bagaimana jika kita lakukan
reaksi tersebut dalam kondisi suhu tinggi?
3. Mengapa
pada reaksi reagen Grignard dengan aldehid menghasilkan alcohol sekunder?
Perkenalkan nama saya Jony Erwin (098) saya akan menjawab permasalahan no 1
BalasHapusSebenarnya pada reaksi ini menggunakan asam kuat tetapi yang telah dicampur dengan larutan natrium atau kalium sianida dalam air. pH larutan disesuaikan menjadi sekitar 4 atau 5 karena pada pH ini reaksi berlangsung cepat. Oleh karena itu jika digunakan asam kuat maka yang terjadi reaksi akan berjalan lambat pada proses mekanismenya.
Hii rizki.. saya BELLA VERONICA (A1C118095) akan mencoba membantu menjawab permasalahan nomor 3, reaksi reagen grignard saat direaksikan dengan aldehid akan menghasilkan alkohol sekunder karena, menurut saya itu memang sudah pada hakikatnya. Dimana saat reagen gringnard direaksikan dengan aldehid maka yang terbentuk adalah alkohol sekunder, misalnya etanal direaksikan maka akan ada gugus R dan R' yang terbentuk nah nanti gugus R' akan digantikan dengan H dan CH3 maka terbentuklah alkohol sekuder. Gambarnya akan saya kirimkan via chat whatsapp. Terimakasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHai Dwi...
BalasHapusSaya Zulia Nur Rahma (A1C118048) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2, Menurut saya jika kita lakukan reaksi tersebut dalam kondisi suhu tinggi maka katalisnya akan ikut terpengaruhi dimana jika katalis yang digunakan pada suhu diatas suhu operasinya, maka katalis akan mengalami deaktivasi. Karena NaBH4 sering direaksikan pada suhu rendah dengan metanol sendiri dikarenakan metanol memiliki sifat yang mudah terbakar.
Terimakasih