STEREOKIMIA



STEREOKIMIA



            Stereokimia merupakan ilmu cabang kimia yang mempelajari tentang susunan atom atau gugus atom dari suatu molekul yang ada di dalam ruang (stereokimia static) dan perubahan suatu susunan molekul yang terjadi karena suatu reaksi kimia (stereokimia dinamik) dalam senyawa C.

            Atom C merupakan tetravalent pada suatu senyawa jenuh di keempat ikatan tersebut dan kira-kira identic. Menurut Van’t Hoff dan Le Bel “atom C dapat dianggap sebagai sesuatu yang merupakan pusat tetrahedral, sedangkan untuk keempat ikatannya masing-masing berarah keempat sudut tetrahedral tersebut. Bila suatu atom C mengikat 4 buat atom atau gugus yang sama (CH4, CCl4, C(CH3)4) maka untuk sudut ikatannya adalah sama (109,5º) dan juga panjang ikatan nya sama.

 

Enantiomer-enantiomer dari setiap molekul kiral dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi apabila dimasukkan ke dalam tubuh makhluk hidup.
Contohnya :

(R)-karvon bila dibaui berbau menthol, sementara (S)-karvon berubah menjadi bau jinten

(R)-talidomida zat sedative dan bersifat hipnotik, sementara (S)-talidomida zat yang digunakan untuk kemoterapi

Asam amino (R)-asparagina bila dirasa manis, sementara (S)-asparagina rasanya berubah pahit

        Suatu molekul yang bersifat kiral atau akiral (Yunani : cheir = kiral= tangan). Molekul kiral merupakan molekul yang cenderung menampakkan sifat ketanganan sedangkan molekul akiral tiak memiliki sifat ketanganan tersebut. Atom C yang dapat mengikat 4 atom atau gugus yang berbeda-beda (atom C asimetrik = atom C kiral) disebut juga dengan atom karbon stereogenik atau pusat stereogenik atau pusat stereogenik.  

       Molekul-molekul tersebut akan membentuk 2 molekul yang merupakan hasil dari bayangan cermin yang tidak saling menutup satu sama lain. Senyawa yang molekul-molekulnya merupakan bagian dari bayangan cermin yang tidak saling  menutup disebut enantiomer (antipoda). Atom tetrahedral yang mempunyai 4 substituen tidak sama akan menghasilkan 2 stereoisomer. Salah satu dari stereoisomer itu disebut stereogenic centers atau sering disebut stereocenters.

      Kiralitas ditentukan oleh aturan prioritas, keempat atom yang ligan dan tidak sama ditentukan oleh urutan prioritas menurun 1 > 2 > 3 > 4. Gugus yang berdasarkan urutan prioritas bisa diputar searah jarum jam maupun sebaliknya. Konfigurasi untuk searah jarum jam ialah R (rektus) dan S (sinister) untuk berlawanan arah.

 
 

        Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa 2 gambar pantulan cermin dari molekul yang tidak berhimpitan disebut enantiomer. Setiap enantiomer memiliki sifat yang mirip dalam keadaan akiral, dan mereka berbeda sifat pada keadaan kiral. Biasanya enantiomer menyebabkan adanya respon secara fisiologis dikarenakan kiral merupakan reseptor biologis. Seperti contoh untuk (R)-karvon bila dibaui berbau menthol, sementara (S)-karvon berubah menjadi bau jinten.






                                                    (R)-karvon                  (S)-karvon



Permasalahan:

1.  Hal apa yang menjadikan (-)Nikotin lebih beracun daripada (+)Nikotin?

2. Mengapa hanya dengan berubahnya arah putar rotasi dapat merubah sifat fisik suatu molekul?

3.  Mengapa gliseraldehida digunakan sebagai senyawa standar untuk penentuan konfigurasi karbohidrat?.












Komentar

  1. Assalamualaikum Rizki. Perkenalkan saya Nabilah Zahrah (A1C118026), saya ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 3 yang sudah dipaparkan di atas. Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat dikarenakan gliseraldehida adalah gula paling sederhana yang mengandung aldehid (aldosa). Isomer dekstrorotatori gliseraldehid, (+)-gliseraldehid, ditetapkan secara acak konfigurasi absolutnya. Hal ini merupakan tebakan yang tepat dari para ahli kimia dalam membuat pilihan. Mereka tidak tahu pada saat itu, dengan menggunakan teknik analitik pada penyelesaian mereka, bagaimana atom glseraldehid tersusun dalam ruangan di sekitar pusat kiral. Kemudian selanjutnya, setelah adanya teknik difraksi sinar-X, penentuan orientasi ruangan atom-atom di dalam gliseraldehid menjadi mungkin dilakukan dan diketahui bahwasanya perkiraan semula telah benar.

    BalasHapus
  2. Ermawati(A1C118002)
    Saya Ermawati ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yang saudara ajukan.
    Hal yang menjadikan (-) nikotin lebih beracun dari pada (+) nikotin adalah karena tanda (-) menyatakan arah rotasi polarimeter berlawanan arah jarum jam, sedangkan tanda (+) menyatakan arah rotasi polarimeter sesuai arah jarum jam. Sehingga dengan arahnya yang berlawanan itu menyebabkan (-) nikotin lebih beracun dari pada(+) nikotin.

    BalasHapus
  3. assalamualaikum, saya Nadiya NIM 073, akan mencoba menjawab permasalahan kedua.
    berubahnya arah putar rotasi dapat merubah sifat fisik suatu molekul dikerenakan sifat suatu molekul sangat dipengaruhi oleh konfigurasinya, jika berputar searah jarum jam (R)dengan tanda positsif (+) dan jika berlawanan arah jarum jam (S)dengan tanda (-). Huruf R dan S merupakan singkatan kata berasal dari bahasa Latin, yaitu R = rectus, artinya kanan dan S = sinister, artinya kiri. Dalam menentukan konfigurasi absolut sistem R/S, Chan-Ingold-Pulog menetapkan gugus-gugus yang terikat pada suatu pusat kiral dengan prioritas berbeda-beda. Cara penentuan prioritas untuk atom/gugus yang terikat pada pusat kiral adalah serupa dengan urutan prioritas gugus untuk menentukan isomeri E-Z.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Reaksi Reduksi Pada Berbagai Senyawa Organik

DERIVAT ASAM KARBOKSILAT

Pembentukan Dan Sifat-Sifat Asam Karboksilat